Seorang Ayah (AN) di Luwu Utara Setubuhi 2 Anak Tirinya, 1 Kini Sudah Melahirkan

oleh -
oleh

LUWU UTARA, Nadinewsonline.com – Seorang ayah berinisial AN, berumur 41 tahun asal Kabupaten Luwu Utara, kini telah diamankan di Mapolres Luwu Utara.

AN diamankan oleh Personil Polres Luwu Utara, lantaran telah melakukan tindak pemerkosaan terhadap 2 orang anak tirinya.

2 orang, sang anak yang menjadi korban ini berinisial MA (Kakak) dengan umur 18 tahun dan yang satunya lagi adalah BU (Adik) berusia 14 tahun.

MA mengakui bahwa dirinya mulai dilecahkan sejak duduk di bangku kelas 2 SMP hingga saat ini, telah dinyatakan lulus SMA. Sementara BU mengaku, telah menjadi korban pelecehan dari ayah tirinya ini sebanyak 20 kali dan telah melahirkan seorang anak dengan jenis kelamin laki-laki.

“Korban yang berinisial MA mengakui dirinya mulai dilecehkan sejak ia kelas 2 SMP sampai sekarang ini yang sudah lulus SMA. Tidak terhitung lagi berapa kali ia dilecehkan,” kata Akbp Galih Indragiri ke awak media saat Konferensi Pers di Mapolres Luwu Utara, Rabu (22/02/2023).

“Sementara adiknya yang inisial BU mengaku sudah dilecehkan, kurang lebih 20 kali dan beberapa hari yang lalu sudah melahirkan,” tambahnya.

Diketahui, tersangka dikenakan hukuman 20 tahun penjara berdasar pada Pasal 81 Ayat 3 dan Pasal 86 Huruf D UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak.

Sekaitan dengan hal tersebut, Akbp Galih Indragiri menyampaikan pengakuan pelaku bahwa, ia menyetubuhi anak-anaknya itu diwaktu istrinya tidak ada di rumah.

“Pelaku mengaku, ia melakukan aksinya itu saat istrinya keluar dari rumah,” ucapnya.

Akbp Galih Indragiri juga menuturkan hal yang diakui pelaku bahwa dirinya tidak memberikan ancaman kekerasan saat ingin melampiaskan hasratnya itu kepada anak-anaknya melainkan, ia melakukan penekanan psikologis.

“Yang diakui pelaku, tidak ada ancaman kekerasan, hanya diancam handphone nya disita, tidak diberi uang saku dan tidak diantar ke sekolah,” tutur Kapolres Luwu Utara ini.

“Sementara yang bersangkutan, baik adik ataupun kakaknya ini sangat membutuhkan handphone, karena untuk bersekolah pada saat itu menggunakan sistem online,” kuncinya.